Review Game Survival Horror Paling Menarik 2023 : Sons of the Forest

Setelah menunggu hampir 4 tahun, akhirnya game survival horror "The Forest" Besutan ENDNIGHT GAME mendapatkan sekuelnya, yaitu "Sons of the Forest". Meskipun sudah diumumkan pada ajang The Game Awards pada tahun 2019, game ini mengalami beberapa kali penundaan sebelum akhirnya dirilis pada 23 Februari 2023 dengan status Early Access di PC via Steam.

Review Game Survival Horror Paling Menarik 2023 : Sons of the Forest


Sons of the Forest memiliki gameplay yang serupa dengan pendahulunya, namun ada beberapa peningkatan grafis, gameplay, mekanik, dan AI musuh yang lebih menantang. Meskipun dijual dengan harga Rp245 ribu, game ini mampu mendapatkan lebih dari 70 ribu ulasan positif di Steam.Apakah game ini pantas untuk dibeli dengan harga lebih dari dua kali lipat dari pendahulunya? 

Untuk menjawab pertanyaan ini, simak review mengenai Sons of the Forest berikut ini :

Sons of the Forest : musuh yang lebih cerdas dan gameplay yang lebih mencekam

Sons of the Forest menghadirkan gameplay yang serupa dengan The Forest, namun dengan beberapa peningkatan yang signifikan. Salah satunya adalah musuh yang lebih cerdas dan gameplay yang lebih mencekam. Para kanibal dapat menyerang secara tiba-tiba saat Anda sedang melakukan aktivitas seperti membangun rumah, memotong kayu, atau memasak makanan. Mereka juga lebih mahir dalam mengendap-endap dan bersembunyi, bahkan dapat menunggu dan menyerang Anda dari atas pohon.

Review Game Survival Horror Paling Menarik 2023 : Sons of the Forest

Meski Anda berhasil menghabisi sebagian anggota kelompok kanibal, beberapa kanibal yang emosional dapat menjadi lebih agresif atau menangis saat melihat teman-teman mereka terbunuh.

Di sisi lain, mekanik perkelahian dipoles dengan sangat baik,tiap pukulan terasa nyata dan tepat sasaran, kanibal-kanibal juga lebih cerdas dalam menangkis serangan dan lebih dinamis dalam menghadapi setiap serangan. Kini, perkelahian tidak semudah di The Forest.

Sons of the Forest : Penyelamat keluarga CEO yang hilang secara misterius

Sons of the Forest  mengisahkan petualangan sebagai penyelamat keluarga CEO yang hilang secara misterius di pulau pribadi seorang pengusaha kaya. Namun, dalam perjalanan ke pulau tersebut, helikopter yang Anda tumpangi ditembak oleh pasukan tidak dikenal dan jatuh di pegunungan. Setelah sadar, Anda bergabung dengan regu untuk melaksanakan misi penyelamatan dan bersama Kelvin, Anda akan bertahan hidup dari serangan kanibal serta monster menyeramkan.

Review Game Survival Horror Paling Menarik 2023 : Sons of the Forest



Cerita dalam game ini masih berkaitan dengan prekuelnya, The Forest, dengan beberapa karakter yang muncul kembali, seperti Timmy dan Eric. Meskipun ceritanya singkat dan hanya membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam untuk menamatkannya, namun ada beberapa scene yang terlalu sepi alias kurang dialog, sehingga pengalaman story-nya terasa kurang hidup.
Selain itu, klimaks cerita Sons of the Forest juga terbilang kurang menantang karena tidak ada final boss serta tidak ada indikasi bahwa Anda telah mencapai klimaks. Hal ini membuat penulis dan dua temannya bingung saat telah mencapai ending ceritanya. Namun, hal ini dapat dimaklumi karena game ini masih dalam status early access.

Sons of the Forest: Mekanik Cuaca Dinamis dengan Grafik Rupawan Namun Masih Banyak Bug

Sons of the Forest merupakan game dengan grafik yang sangat memukau. Menggunakan Unity Engine, game ini mampu memberikan pantulan cahaya yang realistis, air yang tampak nyata, dan suasana hutan yang memikat. Berjalan di tengah hutan seakan-akan sedang melakukan pendakian di pegunungan Bogor.
Dengan PC yang memiliki spesifikasi cukup standar seperti AMD Ryzen 5 3600 dan Radeon RX 560, game ini dapat berjalan cukup lancar di FPS 30-40. Meskipun pengaturan grafis yang digunakan hanya pada setting rata kiri, namun sinar matahari yang diredupkan oleh dedaunan hingga pantulan air terlihat sangat memuaskan.
Selain itu, cuaca di pulau tersebut dapat berubah-ubah secara dinamis, dimana pada beberapa hari dapat bersalju dan mengancam tanaman serta suhu tubuh Anda. Sedangkan di hari-hari lainnya, hujan deras ditambah dengan angin kencang yang dapat menggoyangkan pohon di sekitar Anda.


Meski begitu, terdapat beberapa glitch yang terlihat pada tumbuhan seperti dedaunan dan batu yang tiba-tiba muncul dan hilang di depan mata, serta hutan yang tiba-tiba menghilang dan berubah menjadi bukit kosong. Saya juga pernah mengalami beberapa bug seperti danau es yang bersuara seperti air, item yang hilang, dan mayat kanibal yang menelan bumi. Tentunya, hal ini masih dapat dimaklumi mengingat game ini masih dalam tahap early access.
Meski game ini memiliki grafik yang sangat memukau, terdapat beberapa bug dan glitch yang dapat mengurangi pengalaman bermain. Namun, mekanik cuaca yang dinamis dapat menjadi nilai tambah bagi game ini dan menambah keseruan dalam menjelajahi hutan yang misterius ini.

Sons of the Forest : Kesimpulan


Sons of the Forest, sekuel dari The Forest, layak untuk dibeli dan dimainkan bersama teman-teman Anda. Dengan grafik yang rupawan dan cuaca yang dinamis, game ini dapat memberikan pengalaman bermain yang seru. Meskipun masih terdapat beberapa bug dan glitch minor, namun hal tersebut dapat dimaklumi karena status game yang masih early access. Namun, jika Anda lebih fokus pada storyline, mungkin lebih baik menunggu hingga Endnight memperbaiki beberapa kekurangan cerita dan konten yang masih minim. Bagi yang ingin memainkan Sons of the Forest, game ini dapat dibeli di Steam dengan harga Rp245 ribu.

Posting Komentar untuk "Review Game Survival Horror Paling Menarik 2023 : Sons of the Forest"